Sebelumnya, dibenak orang Indonesia termasuk penulis sendiri ketika ingin melakukan perjalanan umroh, yang terpikir adalah perjalanan ke negara Arab Saudi dengan bantuan biro travel.
Namun ternyata perjalanan ke Arab Saudi termasuk untuk umroh bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan travel, seperti layaknya bepergian ke negara-negara lainnya. Semua kebutuhan perjalanan dilakukan secara mandiri, seperti pengurusan visa, pemesanan tiket pesawat, hotel dan transportasi.
Perjalanan umroh mandiri didukung dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Pada pasal 86 disebutkan, perjalanan ibadah umrah dilakukan: (a) melalui PPIU, (b) secara mandiri; atau (c) melalui Menteri.
Adanya regulasi ini sesuai dengan visi Kerajaan Saudi untuk lebih terbuka kepada negara lain dengan mendatangkan lebih banyak wisatawan. Saat ini pemerintah Kerajaan Arab Saudi memperbolehkan jenis visa apapun untuk melakukan umroh di Kota Mekkah dan berziarah di Kota Madinah.
Persyaratan wajib umroh mandiri
Jika kamu ingin merencanakan umroh mandiri pastikan untuk mempersiapkan segala kebutuhan baik saat di tanah air maupun di Arab Saudi. Sehingga perjalananmu menjadi lancar tanpa hambatan.
Kali ini saya akan menjelaskan lebih detil tentang apa saja persyaratan wajib yang harus kamu perhatikan sebelum berangkat secara berurutan sehingga mudah dipahami.
1. Menyiapkan Paspor
Syarat pertama sebelum berangkat keluar negeri pastinya adalah paspor. Sebuah dokumen pribadi yang berfungsi sebagai identitas kita sebagai WNI yang diakui secara internasional. Tidak ada itu paspor khusus umroh, kita hanya perlu sebuah paspor biasa berwarna hijau yang bisa kita gunakan juga kenegara lain.

Ada beberapa ketentuan sebelum paspormu bisa kamu gunakan untuk masuk ke Arab Saudi.
- Masa berlaku paspor harus lebih dari 6 (enam) bulan dari tanggal keberangkatan. Jadi, jika waktu keberangkatan mepet ada baiknya untuk melakukan penggantian paspor terlebih dahulu.
- Nama yang tercetak dalam paspor minimal 2 kata, contohnya Ahmad Sumarno. Peraturan ini merupakan ketentuan dari pemerintah Kerajaan Saudi, dan menjadi syarat untuk pengajuan visa. Tidak perlu menambah nama asli sampai ke pengadilan, cukup menambahkan nama orang tua di halaman endorsement paspor.
- Sebagai tambahan, jika kamu pergi bersama anak dibawah 18 tahun pastikan paspornya memuat nama orang tua pada halaman endorsement. Jika bepergian dengan anak tanpa orang tua kandung maka disarankan untuk membawa surat izin dari orang tua kandung.
Baca: Penting! Cara membuat paspor dewasa dan anak untuk perjalanan umroh mandiri.
2. Booking Tiket Pesawat
Tahapan selanjutnya adalah mencari tiket pesawat untuk penerbangan ke Arab Saudi. Ada banyak maskapai penerbangan yang melayani rute dari Indonesia menuju Arab Saudi, meskipun beberapa rute penerbangan mengharuskan kita transit terlebih dahulu ke negara asal maskapai.

Penerbangan langsung tanpa transit dari Indonesia yang bisa dipesan oleh umum sampai saat ini hanya dari maskapai Saudia Airlines dan Garuda Indonesia. Maskapai lain sebenarnya juga ada, seperti Lion Air, Batik Air dan Citilink namun semuanya merupakan pesawat charter/sewa yang hanya bisa dipesan melalui biro travel umroh.
Baca: Pilihan maskapai penerbangan untuk perjalanan umroh mandiri dan harganya.
Harga tiket bervariasi dan sangat fluktuatif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti maskapai yang digunakan, tanggal keberangkatan, season dan lainnya. Namun untuk penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Jeddah, biasanya harga standar mulai dari 12 jutaan untuk tiket pulang pergi.
Untuk bisa mendapatkan harga tiket terbaik kamu bisa gunakan layanan Online Travel Agent (OTA) seperti Trip.com. Platform ini akan membantumu mencari harga terbaik dari semua penerbangan terjadwal yang melayani rute Indonesia – Arab Saudi .
3. Pemesanan Akomodasi Hotel
Umroh mandiri artinya kamu juga memesan sendiri akomodasi hotel selama tinggal di dua kota suci. Saat ini, pemesanan hotel di Arab Saudi juga sudah bisa dilakukan lewat online dengan bantuan berbagai platform Online Travel Agent (OTA).

Jika kamu melakukan umroh mandiri dengan visa turis, visa transit atau jenis visa lainnya kamu bebas pilih hotel apa saja yang kamu inginkan. Karena saat pengajuan jenis visa tersebut tidak dipersyaratkan akomodasi khusus.
Namun, jika kamu berencana untuk menggunakan visa umrah, maka ada beberapa ketentuan terkait hotel yang harus dipenuhi.
- Hotel berlisensi
Akomodasi hotel yang kamu pesan harus sudah berlisensi dan terdaftar di Ministry of Tourism. Untuk itu, disarankan menggunakan platform OTA yang sudah menyesuaikan dengan regulasi Arab Saudi, yaitu platform sudah umum digunakan dan diterima disana, dan juga yang menyertakan informasi nomor lisensi dari akomodasi yang mereka jual. - Hotel terdaftar di Nusuk Masar
Hotel di Kota Mekkah dan Kota Madinah yang kamu pesan selama perjalanan umroh harus sudah terdaftar dalam sistem Nusuk Masar. Ingat ya, Nusuk Masar yang khusus untuk muassasah dan manajemen hotel, bukan aplikasi Nusuk untuk pengguna umum. - Mendapat approval Hotel
Pesanan kamarmu melalui OTA atau lainnya juga harus mendapatkan approval dari manajemen hotel. Jadi kita harus kontak hotel dan meminta hotel untuk approve pesanan kamar kita.
Apakah terlihat rumit? Jangan khawatir, kami bisa membantu semua proses pengajuan visa, termasuk pemilihan hotel yang tepat sesuai regulasi yang berlaku. Konsultasi gratis dengan kami sekarang untuk pengajuan visa umrah mandiri .
Jika kamu berencana untuk booking hotel di Mekkah dan Madinah melalui platform OTA, berikut ini saya berikan daftar rekomendasi hotel berlisensi yang sering digunakan untuk umroh mandiri beserta dengan harga permalamnya.
Untuk mengetahui lebih jauh berkaitan dengan pemesanan hotel, bisa baca persyaratan pemesanan hotel untuk pengajuan visa umroh di 2025 yang saya tulis berdasarkan peraturan terbaru.
Tips
Berencana umroh mandiri tapi masih bingung cara pengajuan visa, booking hotel, transportasi atau lainnya? Tenang! Kamu bisa mulai dengan Konsultasi Gratis dengan salah satu tim kami. Hubungi kami via Whatsapp atau melalui direct message sosial media.
Meskipun jarang terjadi, khusus untuk pemegang visa non-umroh, kamu bisa melakukan beberapa langkah preventif agar pesanan kamar hotel aman sampai kedatanganmu. Seperti memilih tipe pembayaran yang tepat, datang pada hari yang tepat dan melakukan konfirmasi dan lain-lain.
4. Pengajuan Visa
WNI pemegang Paspor Indonesia diwajibkan untuk memiliki visa sebelum bisa masuk ke seluruh wilayah di Arab Saudi. Jika kamu bepergian dengan biro travel maka urusan dokumen persyaratan ini akan diselesaikan oleh pihak travel.

Untuk umroh mandiri, kamu bisa menggunakan visa Arab Saudi jenis apapun selama visa tersebut memperbolehkanmu untuk masuk ke wilayah Kerajaan Saudi. Untuk seorang muslim, semua jenis visa bisa untuk masuk ke Mekkah dan melakukan ibadah umroh.
Berikut ini adalah beberapa jenis visa yang biasa digunakan untuk umroh mandiri:
Visa Umrah
Visa ini paling umum dan paling banyak digunakan untuk perjalanan umroh mandiri. Alasan utamanya adalah harganya yang masih terjangkau serta persyaratan pengajuannya yang tidak terlalu sulit.
Namun, mulai awal musim umroh baru tahun 1447 H (pertengahan Juni 2025), Arab Saudi telah merubah regulasi untuk pengajuan visa umroh. Persyaratan baru tersebut termasuk harus memesan hotel yang berlisensi, terdaftar di Nusuk Masar dan telah mendapatkan approval dari pihak manajemen hotel.
Jika kamu perlu bantuan untuk mengajukan visa umrah kamu bisa menghubungi kami. Cara pengajuan, persyaratan dan biaya visa umrah bisa kamu lihat di halaman pengajuan visa umrah untuk umroh mandiri .
Visa Turis
Sedangkan visa turis, kamu bisa mengajukannya melalui kantor layanan visa terdekat di kotamu. Visa ini cukup banyak persyaratannya dan lebih mahal. Tapi cocok untuk yang suka bolak-balik ke Saudi, karena berlaku 1 tahun.
Namun, jika kamu pemegang visa Schengen, US atau UK yang masih aktif dan sudah pernah dipakai untuk masuk ke negara tersebut, pengajuan visa turis jadi lebih mudah tanpa perlu ke kantor layanan visa. Aku terakhir memanfaatkan visa Schengen untuk membuat e-visa beberapa hari sebelum keberangkatan umroh mandiri.
Selain, itu pemegang visa Schengen, US atau UK ini juga eligible bisa langsung mengajukan Visa On Arrival (VOA) saat kedatangan di semua bandara di Arab Saudi.
Visa Transit
Bagi kamu yang ingin melakukan perjalanan umroh sebelum pergi lagi ke negara tujuan, kamu bisa melakukan umroh dengan visa transit. Persyaratannya sangat mudah seperti membeli tiket transit melalui maskapai milik Arab Saudi, seperti Saudia Airlines, Flynas atau Flyadeal. Contohnya, terbang dari Jakarta tujuan Turki dengan maskapai Saudia yang transit di Bandara Jeddah.
Visa transit ini hanya berlaku selama 96 jam atau 4 hari saja. Bagi saya itu cukup karena ibadah umroh sebenarnya bisa dilakukan hanya beberapa jam saja. Cocok bagi mereka yang ingin melepas rindu secara singkat dengan shalat di Masjidil Haram dan berziarah ke makam Nabi.
5. Siskopatuh
Setelah umrah mandiri sudah resmi dilegalkan oleh Pemerintah Indonesia seharusnya perjalanan umroh mandiri tidak lagi membutuhkan Siskopatuh. Karena kartu ini sebenarnya hanya ditujukan untuk perjalanan umroh bersama travel. Dan mungkin juga tidak akan ditanyakan lagi saat berangkat dari bandara di Indonesia.

Tapi, saya masih tetap merekomendasikan untuk melengkapi perjalanannya dengan Siskopatuh. ID card ini berisi identitas, nama travel, tempat hotel di Mekkah/Madinah, serta nomor kontak.
Kartu ini cukup berguna ketika ada salah satu orang dari anggota grup (biasanya lansia dan anak-anak) yang tersesat atau terpisah dari rombongan saat di luar. Lokasi hotel dan nomor kontak di kartu bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak yang menemukan, baik petugas maupun jamaah lainnya.
Siskopatuh diterbitkan oleh pihak travel dengan PPIU, dan kartu ini biasanya bisa dipesan bersamaan ketika kamu mengajukan pembuatan visa umroh, bahkan biasanya di jual satu paket. Jadi, tidak sulit untuk mendapatkannya.
Baca : Cari tahu sebelum berangkat! Apakah Siskopatuh wajib untuk umroh mandiri?
6. Transportasi dan Penjemputan Bandara
Saat kamu umroh mandiri tentunya kamu harus mempersiapkan penjemputanmu sendiri dengan alat transportasi pilihanmu. Dua bandara yang biasa digunakan adalah Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Internasional Mohammad Bin Abdulaziz di Madinah.

Jika kamu mendarat di Bandara Jeddah, perhatikan juga di terminal mana pesawatmu akan turun, jangan sampai salah karena bandara ini mempunyai 3 (tiga) terminal aktif yang lokasinya cukup jauh dan tidak bisa di akses dengan jalan kaki.
- Terminal 1
Terminal baru dimana terdapat akuarium raksasa viral di dekat gedung kedatangan (arrival). Cari tahu maskapai apa saja yang menggunakan Terminal 1 di artikel ini. - Terminal Haji
Terminal lama yang sering digunakan untuk mendukung saat musim haji, dan paling sering digunakan oleh jamaah dari Indonesia. Daftar maskapai yang landing dan depart bisa dibaca di sini. - Terminal Utara (North)
Terminal North merupakan terminal yang maskapainya sangat jarang digunakan oleh WNI. Apa saja maskapai yang pakai terminal ini? lihat daftarnya di sini.
Persiapan penjemputan bandara adalah hal yang sangat penting, khususnya jika kamu masuk Saudi dengan visa umroh. Karena jika tidak siap transportasi sebelum mendarat di Bandara Jeddah maupun Bandara Madinah, ada kemungkinan kamu akan dikenakan denda oleh petugas nusuk.
Baca: Panduan pemilihan layanan transportasi untuk persyaratan penerbitan visa umrah.
Namun peraturan pengajuan visa umroh terbaru saat ini mensyaratkan transportasi khususnya untuk 3 (tiga) rute utama sebagai salah satu syarat terbitnya visa. Rute itu adalah: (1) dari bandara ke hotel, (2) dari Mekkah Hotel ke Madinah Hotel atau sebaliknya dan (3) dari hotel ke bandara.
Berikut ini adalah beberapa pilihan transportasi untuk 3 (tiga) rute utama yang bisa digunakan sebagai syarat untuk pengajuan visa umrah.
- Kereta Cepat HHR
Bisa pesan langsung melalui website sar.hhr.sa maupun aplikasi HHR Train. Nanti tiketnya bisa dilampirkan untuk persyaratan visa. - Taxi Service
Bisa menggunakan layanan dari mana saja, asalkan bukti pemesanan mencantumkan nama applicants. Contoh provider taxi service: hujjajtravels.com. - Bus
Bisa menggunakan layanan dari NWBus yang mempunyai rute antar kota Mekkah – Madinah, dan bisa sampai bandara. Pesan di website mereka di NWBus.sa.
Selain 3 (tiga) rute utama tersebut kamu bebas menggunakan pilihan transportasi lainnya bus, taksi konvensional yang resmi serta aplikasi taksi online.
Baca: Jadwal, harga dan cara pesan sendiri tiket kereta api cepat Haramain.
Untuk taksi online kamu bisa memilih antara aplikasi Careem, Uber atau Bolt. Kami gunakan layanan taksi online untuk perjalanan jarak dekat. Seperti dari dan ke stasiun kereta cepat, ke Museum Wahyu, Gua Hira, Masjid Tan’im, pasar kakiyah dan lain-lain.
Baca: Pengalaman menggunakan taksi online (Uber, Careem, Bolt) saat umroh mandiri.
7. Vaksin dan e-ICV (sebelumnya Buku Kuning)
Persyaratan vaksinasi untuk perjalanan umroh dan haji kerap berubah-ubah, umroh pada tahun 2023 tidak ada persyaratan vaksin, baik untuk vaksin meningitis maupun vaksin covid.
Namun pertengahan Juli 2024, pihak Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kembali kewajiban vaksin meningitis untuk jamaah umroh berusia diatas 1 tahun. Nantinya, buku kuning yang berisi riwayat vaksin akan di cek saat di Bandara. Kemudian saat sebelum musim haji tahun 2025, vaksin polio juga mulai menjadi persyaratan tambahan.

Sebagai bukti telah melakukan vaksinasi, calon jamaah umroh juga wajib melengkapi diri mereka dengan International Certificate of Vaccination atau ICV yang merekam riwayat vaksin yang diterima. Sebelumnya ICV yang digunakan berupa buku fisik yang dikenal dengan buku kuning.
Namun berdasarkan peraturan terbaru di 2025, buku kuning fisik ini saat ini sudah tidak digunakan lagi. Sekarang diganti dengan e-ICV atau versi digital dari buku kuning. Berikut ini cara mendapatkannya:
- Download aplikasi SATUSEHAT Mobile di Play Store atau App Store milik Kementerian Kesehatan RI.
- Registrasi akun diaplikasi dengan menggunakan alamat email dan nomor seluler yang aktif dan bisa dihubungi.
- Siapkan alamat email dan nomor ponsel (sesuai aplikasi SATUSEHAT), foto copy paspor dan e-KTP.
- Datang ke faskes baik rumah sakit maupun klinik terdekat dari rumahmu. Pastikan jika fasilitas kesehatan tersebut sudah mempunyai ijin penerbitan sertifikat vaksin international (e-ICV). Daftar faskes bisa dilihat di website Sinkarkes dari Kemenkes RI.
- Jalani proses vaksinasi dengan petugas kesehatan di RS atau klinik. Setelah selesai petugas akan melakukan entry data vaksinasi.
- Salinan e-ICV akan dikirim via email/Whatsapp dan bisa dilihat di aplikasi SATUSEHAT Mobile milikmu.
Jadi, jika ada rencana umroh dalam waktu dekat ada baiknya untuk mendapatkan vaksin meningitis dan polio ini, setidaknya 2 minggu sebelum keberangkatan, meskipun saran saya satu bulan sebelumnya. Karena pemberlakukan peraturan vaksin juga bisa berubah-ubah secara mendadak.
Vaksin meningitis dan polio yang beredar di Indonesia umumnya berlaku beberapa tahun saja, jika lebih dari itu kamu akan diwajibkan untuk mendapatkan vaksinasi ulang sebelum berangkat umroh maupun haji. Jadi cek kapan terakhir kamu mendapatkannya.
8. Uang saku
Karena kita berangkat umroh mandiri artinya semua pengeluaran 100% kita atur sendiri. Mulai dari makan sehari-hari, jajanan, transportasi, oleh-oleh dan lain-lainnya. Tidak ada nominal pasti berapa yang harus kamu bawa, karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Tapi yang pasti, tetap harus bawa uang tunai.

Mata uang yang berlaku selama perjalanan umroh mandiri tentunya adalah Saudi Arabia Riyal (SAR). Bisa tukar mata uang Rupiah ke Riyal di Indonesia, tapi jika tidak sempat juga tidak mengapa, karena setelah sampai di Arab Saudi nanti kamu juga bisa menemukan banyak money changer, baik di bandara maupun di dekat hotel.
Jika hotel, transportasi dan lain-lain sudah dibayar diawal atau bisa non-tunai, menurutku tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak, karena tentu ada resikonya seperti hilang atau dicuri. Saat berangkat bawa mata uang rupiah seperlunya, terutama pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 yang beberapa pedagang disana mau menerimanya.
Baca: Uang saku saat umroh, berapa yang harus disiapkan?.
Persyaratan tambahan umroh mandiri
Poin-poin berikut ini sebenarnya bukanlah mutlak sebuah persyaratan, karena tanpa beberapa hal yang saya sebutkan dibawah ini pun kamu tetap bisa melakukan umroh mandiri.
1. Kartu ATM Visa atau Mastercard
Meskipun tidak membawa kartu debit ATM visa atau mastercard sebenarnya tidak ada masalah kalau sudah membawa uang tunai yang cukup. Namun membawa kartu ini akan mempermudah seluruh urusanmu disana dan menurutku lebih aman daripada membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
Saya pribadi lebih senang langsung tarik tunai mata uang riyal di ATM bank lokal Arab Saudi, menggunakan ATM dari rekening berbagai bank di Indonesia yang berlogo visa/mastercard dan sudah diaktifkan transaksi internasionalnya. Rate lebih bagus daripada menukar di money exchanger, jadinya lebih hemat.
Kartu ini juga berguna untuk transaksi non-tunai, aku selalu menggunakannya untuk membayar di supermarket bindawood, hampir disemua restoran untuk jajan, saat belanja oleh-oleh di toko, bayar tiket masuk museum sampai bayar Makkah Bus dan Madinah Bus.
Baca: Penggunaan kartu ATM Bank Indonesia untuk tarik tunai dan transaksi cashless di Arab Saudi.
2. Muthawif
Ibadah umroh memiliki syarat, rukun, larangan dan tata cara ibadahnya sendiri. Semua ini bisa dipelajari secara mandiri, karena menurutku tidak terlalu sulit untuk dipelajari secara otodidak. Apalagi bagi kamu yang pernah umroh dengan bantuan travel sebelumnya, mungkin sebagian orang akan merasa bisa melakukannya tanpa bantuan orang lain.
Namun bagi kamu yang tidak percaya diri untuk melakukan ibadahnya sendiri atau baru pertama melakukan umroh, kamu bisa memesan jasa seorang muthawif. Tugas seorang muthawif adalah membimbingmu menjalankan ibadah umroh di area Masjidil Haram. Dan itu hanya berlangsung beberapa jam saja.
Selama saya umroh mandiri tidak pernah menggunakan jasa muthawif, karena ilmu-ilmu dari umroh sebelumnya yang bersama travel berupa buku panduan, masih saya ingat dan bisa saya praktekkan dengan baik.
3. Obat-obatan
Tidak ada yang mau sakit saat bepergian termasuk saat perjalanan umroh. Namun, tidak ada salahnya untuk membawa bekal obat-obatan umum yang biasa kita gunakan saat sakit ketika dirumah. Contohnya seperti obat nyeri, sakit kepala, flu, demam, diare, salep kulit dan lain-lain.
Memang saat di Arab Saudi juga sudah ada apotek yang isinya lengkap, tapi karena adanya kendala bahasa yang bisa membuat salah paham dengan pegawai apotek sehingga diberikan obat yang salah atau dosis yang berbeda. Selain itu, harganya juga jauh lebih mahal ketika beli disana.
4. Aplikasi pendukung umroh mandiri
Ada beberapa aplikasi yang bisa kamu download untuk bisa mendukung segala kegiatan umroh mandirimu selama di Mekkah dan Madinah. Berikut beberapa aplikasi yang wajib aku download saat melakukan umroh mandiri:
- Nusuk. Aplikasi ini dibutuhkan untuk bisa booking slot antrian untuk masuk ke Raudhoh sekaligus melihat lebih dekat makam Nabi. Tersedia di Google Play dan App Store.
- Bekal Haji & Umroh. Karena umroh mandiri berarti tanpa manasik, sebagai gantinya kamu bisa mempelajari semua tuntunan pelaksanaan ibadah umroh sesuai sunnah. Mulai dari persiapan, fiqh umroh, doa dan dzikir, hingga lokasi penting saat di Mekkah dan Madinah. Tersidia Play Store dan App Store.
- Aplikasi taksi online, bus dan kereta. Saat disana saya selalu menggunakan sesuatu yang serba online. Untuk taksi online bisa download Uber, Careem atau Bolt. Untuk bus umum bisa download aplikasi Makkah Bus atau Madinah Bus. Untuk pembelian tiket kereta bisa download HHR Train.
Kelebihan dan kekurangan umroh mandiri
Umroh mandiri memiliki plus dan minusnya sendiri, tidak semua orang mau dan bisa melakukannya. Berikut ini beberapa pros dan cons berdasarkan pengalaman saya sendiri:
Kelebihan
- Pemilihan waktu yang fleksibel.
Kita bisa menentukan sendiri kapan akan berangkat, serta menentukan sendiri berapa lama kita di sana. Dengan visa umroh dan turis, kamu bisa tinggal di negara ini selama 90 hari atau 3 bulan. - Biaya perjalanan yang lebih hemat.
Ada beberapa hal yang bisa membuat umroh mandiri menjadi lebih hemat seperti pemesanan akomodasi hotel dan tiket pesawat yang lebih murah saat promo. - Mengatur itinerary sendiri
Tidak perlu lagi berkumpul dan saling menunggu orang lain di lobby untuk city tour atau kegiatan lainnya. Bisa full seharian tidur di hotel atau jalan-jalan saat mood saja. Sangat mendukung untuk mereka yang introvert. - Pengalaman baru
Pengalaman yang didapatkan saat traveling ketempat baru khusus keluar negeri tidak akan maksimal jika kamu berangkat dengan bantuan orang lain yang mengatur ini itu. Experience akan lebih berkesan jika kamu melakukan semuanya sendiri.
Kekurangan
- Kendala bahasa untuk komunikasi
Arab Saudi tentunya masyarakatnya berbahasa Arab, namun sebagian mereka sudah bisa Bahasa Inggris meskipun kurang lancar. Saya tidak bisa Arabic, English pun hanya intermediate. Tapi, tidak ada masalah komunikasi disana, karena pakai bahasa isyarat pun mereka paham. - Bisa jadi lebih mahal
Jika kita tidak cermat dalam pemesanan tiket pesawat dan penginapan. Maka jatuhnya bisa lebih mahal. Rajin cek naik turunnya harga tiket dan hotel secara berkala dan membelinya saat ada promo merupakan salah satu solusinya. - Mencari makan sendiri
Jika bersama travel semua kebutuhan makan 3 kali sehari biasanya sudah di sediakan di restoran hotel. Untuk umroh mandiri, kamu harus mencarinya sendiri. Untungnya, kamu tidak akan pernah kesulitan mencari restoran di sekitar dua masjid suci. Selain itu, porsi sajian mereka juga lebih banyak dari standar orang Asia, jadi bisa dimakan berdua.
Umroh mandiri cocok untuk siapa?
Umroh mandiri bukan untuk semua orang, karena tidak semua mau dan berani untuk melakukannya. Menurut saya, perjalanan umroh mandiri lebih ditujukan untuk beberapa tipe orang berikut ini.
Sudah memiliki pengalaman keluar negeri sebelumnya.
Bukan merupakan syarat mutlak karena ada teman saya di komunitas yang menjadikan umroh mandirinya sebagai pengalaman pertama keluar negeri. Dan tidak ada masalah yang berarti saat disana.
Namun pengalaman bepergian ke luar negeri bisa menjadi nilai plus dan meningkatkan rasa percaya diri saat pergi tanpa travel. Karena biasanya tidak asing dengan semua proses di bandara dan imigrasi.
Sudah pernah umroh sebelumnya.
Pernah melakukan ibadah umroh sebelumnya meskipun bersama travel akan sangat membantu. Khususnya untuk mengetahui syarat, rukun dan larangan ibadah umroh.
Pengalaman orang yang sudah pernah umroh juga berguna untuk membantu saat di berada Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan seluk beluk kedua masjid suci yang sangat luas tersebut. Tidak perlu semua orang yang berangkat harus mempunyai pengalaman ini, cukup satu orang saja saya kira sudah bisa membimbing yang lainnya.
Memiliki keberanian dan mau belajar.
Sebenarnya jika memiliki poin ini, maka dua poin sebelumnya bisa dikesampingkan. Semuanya proses perjalanan sampai pelaksanaan ibadah umroh bisa dipelajari dari pengalaman orang lain yang kita kenal maupun informasi dari media online baik itu berupa tulisan blog, maupun video di sosial media.
Biaya umroh mandiri tanpa travel
Banyak member baru di komunitas kami yang pertanyaan pertamanya sekitar biaya untuk melakukan perjalanan ini, contohnya, umroh mandiri itu habis berapa?
Ini saya dan teman-teman maklumi karena kami tahu ini merupakan salah satu faktor yang paling menentukan keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan ibadah ini.
Jadi, di perjalanan umroh mandiri itu kamu bisa mengotak-atik sendiri biaya yang akan kamu keluarkan, sesuai dengan maksimum anggaran yang telah kamu miliki.
Sebagai contoh, pengalaman dari seorang teman dengan keluarganya (2 dewasa dan 2 anak) yang melakukan umroh mandiri selama 15 hari di akhir Bulan Syawal 1445 H / 2024 berangkat dari Medan.
Total biaya yang mereka keluarkan untuk berempat sekitar Rp 88.735.000, dan jika dihitung perorang menjadi sekitar Rp 22.185.000 per orang. Dengan budget sperti ini sudah mendapatkan hotel yang mostly hotel bintang 5 dan sangat dekat dengan masjidil Haram dan Nabawi.
Baca: Pengalaman umroh mandiri akhir bulan Syawal 1445 H / 2024 – Saudia Airlines via Malaysia.
Selain itu, juga ada pengalaman dari saya sendiri yang berangkat satu keluarga (2 dewasa dan 2 anak juga) umroh di bulan Ramadhan 2024 (1445 H) kemarin.
Dimana dia menghabiskan biaya perorangnya sebesar Rp 25.000.000 selama 15 hari. Bulan Ramadhan harga hotel sangat tinggi, namun saya masih bisa menginap di hotel bintang 4 dengan biaya seperti itu.
Baca: Pengalaman Umroh Mandiri Ramadhan 2024 – Singapore Airlines start Surabaya.
Jika kamu merasa biaya tersebut masih tinggi, kamu bisa mengganti beberapa komponen seperti cari tiket saat promo, memesan hotel atau penginapan yang dibawah standar hotel berbintang, kemana-mana naik bus umum dan beberapa penghematan lainnya.
Itulah salah satu keunggulan dari umroh mandiri, kamu bisa mengatur sendiri fasilitas apa yang kamu inginkan sesuai dengan budget yang kamu miliki.








Masya Allah, tabarakallah buat Kak Nia yang sudah mengulas banyak hal tentang umroh mandiri. Sangat bermanfaat untuk yang berniat umroh mandiri.
Jazakalllah khair.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kak Nia. Salam kenal. Terima kasih atas informasinya. Pengen juga bisa umroh mandiri. Semoga diberi kemudahan sama Allah.